Buat Duit Dengan Klik

Thursday 16 February 2012

Kumpulan Hadith Mengenai Yahudi - Riyadhus Shalihin


Riyadhus Shalihin -Imam An-Nawawi-

Bab 56: Keutamaan Lapar, Hidup Serba Kasar, Cukup Dengan Sedikit Saja Dalam Hal Makan, Minum, Pakaian Dan Lain-lain Dari Ketentuan-ketentuan Badan Serta Meninggalkan Kesyahwatan-kesyahwatan (Keinginan-keinginan Jasmaniyah)

Dari Aisyah رضي الله عنها, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم wafat sedang baju besinya sedang digadaikan pada seorang Yahudi dengan nilai tiga puluh sha' - gantang - dari gandum." (Muttafaq 'alaih)

Nombor: 501
Sumber: riyadhus-shalihin    

Bab 26: Keharamannya Menganiaya Dan Perintah Mengembalikan Apa-apa Yang Dari Hasil Penganiayaan

Dari Mu'az رضي الله عنه,katanya: "Saya diutus oleh Rasulullah صلی الله عليه وسلم lalu beliau صلی الله عليه وسلم bersabda: "Sesungguhnya engkau akan mendatangi sesuatu kaum dari ahlul kitab - Yahudi dan Nasrani, maka ajaklah mereka itu kepada menyaksikan bahwasanya tiada Tuhan melainkan Allah dan bahwasanya saya adalah pesuruh Allah. Jikalau mereka telah mentaati untuk melakukan itu, maka beritahukanlah bahwasanya Allah telah mewajibkan atas mereka akan lima kali sembahyang dalam setiap sehari semalam. Jikalau mereka telah mentaati yang sedemikian itu, maka beritahukanlah kepada mereka bahwasanya Allah telah mewajibkan atas mereka sedekah - zakat - yang diambil dari kalangan mereka yang kaya-kaya, kemudian dikembalikan - diberikan -kepada golongan mereka yang fakir-miskin. Jikalau mereka mentaati yang sedemikian itu, maka jagalah harta-harta mereka yang dimuliakan - yakni yang menjadi milik peribadi mereka. Takutlah akan permohonan - doa - orang yang dianiaya - balk ia muslim atau kafir, karena sesungguhnya saja tidak ada tabir yang menutupi antara permohonannya itu dengan Allah - yakni doanya pasti terkabul." (Muttafaq 'alaih)           

Nombor: 209
Sumber: riyadhus-shalihin

Bab 51: Mengharapkan

Dari Abu Musa al-Asy'ari رضي الله عنه, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda: "Jikalau telah tiba hari kiamat, maka Allah menyerahkan kepada setiap orang Islam akan seorang Yahudi atau Nasrani, lalu Allah berfirman: "Inilah hari kelepasanmu dari neraka."
Dalam riwayat lain disebutkan dari Abu Musa رضي الله عنه dari Nabi صلی الله عليه وسلم, sabdanya:
"Pada hari kiamat datanglah beberapa orang dari kaum Muslimin dengan membawa dosa sebesar gunung-gunung, lalu diampunkanlah oleh Allah untuk mereka itu." (Riwayat Muslim)
Sabda Nabi صلی الله عليه وسلم: "Allah menyerahkan kepada setiap orang Islam akan seorang Yahudi atau Nasrani, lalu Allah berfirman: "Ini hari kelepasanmu dari neraka,"artinya itu dijelaskan oleh Hadis Abu Hurairah رضي الله عنه yaitu:
"Setiap orang itu mempunyai sebuah tempat di syurga dan sebuah tempat lagi di neraka. Orang mu'min itu apabila telah masuk syurga, maka akan diikuti oleh orang kafir untuk masuk dalam neraka sebab sebenarnya orang kafir itu memang berhak sekali untuk menempati tempat di neraka itu sebab kekafirannya."Adapun arti fakakuka, ialah bahwasanya engkau itu sudah ditampakkan untuk masuk neraka, tetapi hari inilah kelepasanmu dari neraka itu, sebab Allah Ta'ala telah menentukan untuk neraka itu sejumlah isi yang akan menemuinya, maka jikalau kaum kafirin telah memasuki neraka dengan sebab dosa-dosa serta kekafirannya, maka berartilah bahwa peristiwa itu menjadi hari kelepasan kaum Muslimin dari siksa neraka tadi.
Wallahu a'lam.

Nombor: 430
Sumber: riyadhus-shalihin   

Bab 25: Perintah Menunaikan Amanat

Dari Hudzaifah bin al-Yaman رضي الله عنه katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم, memberitahukan kepada kita dua Hadis, yang sebuah sudah saya ketahui sedang yang lainnya saya menanti- nantikan. Beliau صلی الله عليه وسلم memberitahukan kepada kita bahwasanya amanat itu turun dalam dasar asli dari hati orang-orang, kemudian turunlah al-Quran. Orang-orang itu lalu mengetahuinya dari al-Quran dan mengetahuinya pula dari as-Sunnah. Selanjutnya beliau صلی الله عليه وسلم memberitahukan kepada kita tentang lenyapnya amanat itu, beliau صلی الله عليه وسلم bersabda: "Seseorang itu tidur setiduran, lalu diambillah amanat itu dari hatinya, kemudian tertinggallah bekasnya itu bagaikan bekas yang ringan. Selanjutnya ia tidur seketiduran lagi, lalu diambillah amanat itu dari hatinya, kemudian tertinggallah bekasnya bagaikan lepuhnya tangan - sehabis mengerjakan sesuatu. Jadi seperti suatu bara api yang engkau gelindingkan pada kakimu, kemudian melepuhlah, engkau lihat ia meninggi, tetapi tidak ada apa-apanya." Di kala menceriterakan ini beliau صلی الله عليه وسلم mengambil sebuah kerikil lalu digelindingkan ke arah kakinya. "Kemudian berpagi-pagi orang-orang sama berjual-beli, maka hampir saja tiada seorangpun yang suka menunaikan amanat, sampai-sampai dikatakan: "Bahwasanya di kalangan Bani Fulan itu ada seorang yang amat baik memegang amanat - terpercaya, sehingga kepada orang tersebut dikatakan: "Alangkah giatnya ia bekerja, alangkah indah pekerjaannya, alangkah pula cerdiknya. Padahal dalam hatinya sudah tidak ada lagi keimanan sekalipun hanya seberat timbangan biji sawi.
"Niscayalah akan datang padaku suatu zaman, sayapun tidak memperdulikan, manakah di antara engkau semua yang saya beri bai'at. Jikalau ia seorang muslim, hendaklah kembali saja agamanya itu kepadaku - supaya tidak berkhianat - dan jikalau ia seorang Nasrani atau Yahudi, baiklah walinya saja yang kembali padaku -supaya amanat itu dipikulnya dan lenyaplah tanggungan beliau صلی الله عليه وسلم daripadanya. Adapun pada hari ini, maka saya tidak pernah membai'at seseorang di antara engkau semua, melainkan si Fulan dan si Fulan itu saja." (Muttafaq 'alaih)

Nombor: 201
Sumber: riyadhus-shalihin     

Bab 17: Kewajiban Mengikuti Hukum Allah Dan Apa-apa Yang Diucapkan Oleh Orang Yang Diajak KeArah Itu Dan Yang Diperintah Berbuat Kebaikan Atau Dilarang Berbuat Keburukan

Dari Abu Hurairah رضي الله عنهkatanya: "Ketika ayat ini turun pada Rasulullah صلی الله عليه وسلم yaitu-yang artinya: Bagi Allah adalah apa-apa yang ada di dalam langit dan apa yang ada di bumi. Jikalau engkau semua terangkan apa-apa yang dalam hatimu alau jikalau engkau semua sembunyikan itu, niscayalah Allah akan memperhitungkan semuanya," sampai akhir ayat. Dikala itu, maka hal yang sedemikian tadi dirasa amat beratoleh para sahabat Rasulullah صلی الله عليه وسلم Mereka lalu mendatangi Rasulullah صلی الله عليه وسلم kemudian mereka berjongkok di atas lutut mereka lalu berkata: "Ya Rasulullah, kita telah dipaksakan untuk melakukan amalan-amalan yang kita semua juga kuat melaksanakannya, yaitu shalat, puasa, jihad dan sedekah. Tetapi kini telah diturunkan kepada Tuan sebuah ayat dan kita rasanya tidak kuat melaksanakannya.
Rasulullah صلی الله عليه وسلم lalu bersabda: "Adakah engkau semua hendak mengatakan sebagaimana yang dikatakan oleh dua golongan ahlul kitab-kaum Nasrani dan Yahudi -yang hidup sebelummu semua ini, yaitu ucapan: "Kita mendengar tetapi kita menyalahi." Tidak boleh sedemikian itu, tetapi ucapkanlah: "Kita mendengar dan kita mentaati. Kita memohonkan pengampunan padaMu,ya Tuhan kita, dan kepadaMulah tempat kembali."
Setelah kaum - sahabat-sahabat Rasulullah صلی الله عليه وسلم - membaca itu, lagi pula lidah-lidah mereka telah tunduk - tidak bisa bercakap sesuatu, lalu Allah Ta'ala menurunkan lagi sesudah itu ayat - yang artinya:
"Rasul itu mempercayai apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, begitu pula orang-orang yang beriman. Semuanya percaya kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab- kitabNya, dan rasul-rasulNya. Mereka berkata: "Kita tidak membeda-bedakan seorangpun di antara rasul-rasul Allah itu." Mereka berkata lagi: "Kita mendengar dan kita mentaati. Kita memohonkan pengampunan daripadaMu, ya Tuhan kita dan kepadaMulah tempat kembali."
Selanjutnya setelah mereka telah melaksanakan sebagaimana isi ayat di atas itu, lalu Allah 'Azzawajalla menurunkan lagi ayat - yang artinya:
"Allah tidak melaksanakan kewajiban kepada seseorang, hanyalah sekedar kekuatannya belaka, bermanfaat untuknya apa-apa yang ia lakukan dan berbahaya pula atasnya apa-apa yang ia lakukan. Ya Tuhan kita, janganlah Engkau menghukum kita atas sesuatu yang kita lakukan karena kelupaan atau kekhilafan - yang tidak disengaja."
Beliau صلی الله عليه وسلم bersabda: "Benar - kita telah melaksanakan."
"Ya Tuhan kita, janganlah Engkau pikulkan kepada kita beban yang berat, sebagaimana yang telah Engkau pikulkan kepada orang-orang yang terdahulu sebelum kita."
Beliau bersabda: "Benar."
"Ya Tuhan kita, janganlah Engkau pikulkan kepada kita sesuatu yang kita tidak kuat melaksanakannya."
Beliau bersabda: "Benar."
"Dan berilah maaf dan pengampunan, belas kasihanlah kita. Engkau pelindung kita, maka tolonglah kita terhadap kaum kafirin itu."
Beliau bersabda: "Benar." (Ayat di atas dari surat al-Baqarah 286). (Riwayat Muslim)

Nombor: 168
Sumber: riyadhus-shalihin  

No comments:

Post a Comment