Riyadhus Shalihin -Imam An-Nawawi-
Bab 56: Keutamaan Lapar, Hidup Serba Kasar, Cukup Dengan
Sedikit Saja Dalam Hal Makan, Minum, Pakaian Dan Lain-lain Dari
Ketentuan-ketentuan Badan Serta Meninggalkan Kesyahwatan-kesyahwatan
(Keinginan-keinginan Jasmaniyah)
Dari Aisyah رضي الله عنها,
katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم
wafat sedang baju besinya sedang digadaikan pada seorang Yahudi
dengan nilai tiga puluh sha' - gantang - dari gandum." (Muttafaq
'alaih)
Nombor: 501
Sumber: riyadhus-shalihin
Bab 26: Keharamannya Menganiaya Dan Perintah Mengembalikan
Apa-apa Yang Dari Hasil Penganiayaan
Dari Mu'az رضي الله عنه,katanya: "Saya diutus oleh Rasulullah صلی
الله عليه وسلم
lalu beliau صلی الله عليه وسلم
bersabda:
"Sesungguhnya engkau akan mendatangi sesuatu kaum dari ahlul kitab
- Yahudi dan Nasrani, maka ajaklah mereka itu kepada menyaksikan
bahwasanya tiada Tuhan melainkan Allah dan bahwasanya saya adalah
pesuruh Allah. Jikalau mereka telah mentaati untuk melakukan itu,
maka beritahukanlah bahwasanya Allah telah mewajibkan atas mereka
akan lima kali sembahyang dalam setiap sehari semalam. Jikalau
mereka telah mentaati yang sedemikian itu, maka beritahukanlah
kepada mereka bahwasanya Allah telah mewajibkan atas mereka
sedekah - zakat - yang diambil dari kalangan mereka yang
kaya-kaya, kemudian dikembalikan - diberikan -kepada golongan
mereka yang fakir-miskin. Jikalau mereka mentaati yang sedemikian
itu, maka jagalah harta-harta mereka yang dimuliakan - yakni yang
menjadi milik peribadi mereka. Takutlah akan permohonan - doa -
orang yang dianiaya - balk ia muslim atau kafir, karena
sesungguhnya saja tidak ada tabir yang menutupi antara
permohonannya itu dengan Allah - yakni doanya pasti terkabul."
(Muttafaq 'alaih)
Nombor: 209
Sumber: riyadhus-shalihin
Bab 51: Mengharapkan
Dari Abu Musa al-Asy'ari رضي الله عنه,
katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم
bersabda:
"Jikalau telah tiba hari kiamat, maka Allah menyerahkan kepada
setiap orang Islam akan seorang Yahudi atau Nasrani, lalu Allah
berfirman: "Inilah hari kelepasanmu dari neraka."
Dalam riwayat lain disebutkan dari Abu Musa رضي
الله عنه dari
Nabi صلی الله عليه وسلم,
sabdanya:
"Pada hari kiamat datanglah beberapa orang dari kaum Muslimin
dengan membawa dosa sebesar gunung-gunung, lalu diampunkanlah oleh
Allah untuk mereka itu." (Riwayat Muslim)
Sabda Nabi صلی الله عليه وسلم:
"Allah menyerahkan kepada setiap orang Islam akan seorang Yahudi
atau Nasrani, lalu Allah berfirman: "Ini hari kelepasanmu dari
neraka,"artinya itu dijelaskan oleh Hadis Abu Hurairah رضي
الله عنه yaitu:
"Setiap orang itu mempunyai sebuah tempat di syurga dan sebuah
tempat lagi di neraka. Orang mu'min itu apabila telah masuk
syurga, maka akan diikuti oleh orang kafir untuk masuk dalam
neraka sebab sebenarnya orang kafir itu memang berhak sekali untuk
menempati tempat di neraka itu sebab kekafirannya."Adapun arti
fakakuka, ialah bahwasanya engkau itu sudah ditampakkan untuk
masuk neraka, tetapi hari inilah kelepasanmu dari neraka itu,
sebab Allah Ta'ala telah menentukan untuk neraka itu sejumlah isi
yang akan menemuinya, maka jikalau kaum kafirin telah memasuki
neraka dengan sebab dosa-dosa serta kekafirannya, maka berartilah
bahwa peristiwa itu menjadi hari kelepasan kaum Muslimin dari
siksa neraka tadi.
Wallahu a'lam.
Nombor: 430
Sumber: riyadhus-shalihin
Bab 25: Perintah Menunaikan Amanat
Dari Hudzaifah bin al-Yaman رضي الله عنه
katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم,
memberitahukan kepada kita dua Hadis, yang sebuah sudah saya ketahui
sedang yang lainnya saya menanti- nantikan. Beliau صلی
الله عليه وسلم
memberitahukan kepada kita bahwasanya amanat itu turun dalam dasar
asli dari hati orang-orang, kemudian turunlah al-Quran. Orang-orang
itu lalu mengetahuinya dari al-Quran dan mengetahuinya pula dari
as-Sunnah. Selanjutnya beliau صلی الله عليه
وسلم memberitahukan kepada kita
tentang lenyapnya amanat itu, beliau صلی الله
عليه وسلم
bersabda: "Seseorang itu tidur setiduran, lalu diambillah amanat itu
dari hatinya, kemudian tertinggallah bekasnya itu bagaikan bekas
yang ringan. Selanjutnya ia tidur seketiduran lagi, lalu diambillah
amanat itu dari hatinya, kemudian tertinggallah bekasnya bagaikan
lepuhnya tangan - sehabis mengerjakan sesuatu. Jadi seperti suatu
bara api yang engkau gelindingkan pada kakimu, kemudian melepuhlah,
engkau lihat ia meninggi, tetapi tidak ada apa-apanya." Di kala
menceriterakan ini beliau صلی الله عليه وسلم
mengambil sebuah kerikil lalu digelindingkan ke arah kakinya.
"Kemudian berpagi-pagi orang-orang sama berjual-beli, maka hampir
saja tiada seorangpun yang suka menunaikan amanat, sampai-sampai
dikatakan: "Bahwasanya di kalangan Bani Fulan itu ada seorang yang
amat baik memegang amanat - terpercaya, sehingga kepada orang
tersebut dikatakan: "Alangkah giatnya ia bekerja, alangkah indah
pekerjaannya, alangkah pula cerdiknya. Padahal dalam hatinya sudah
tidak ada lagi keimanan sekalipun hanya seberat timbangan biji
sawi.
"Niscayalah akan datang padaku suatu zaman, sayapun tidak
memperdulikan, manakah di antara engkau semua yang saya beri
bai'at. Jikalau ia seorang muslim, hendaklah kembali saja agamanya
itu kepadaku - supaya tidak berkhianat - dan jikalau ia seorang
Nasrani atau Yahudi, baiklah walinya saja yang kembali padaku
-supaya amanat itu dipikulnya dan lenyaplah tanggungan beliau صلی
الله عليه وسلم
daripadanya. Adapun pada hari ini, maka saya tidak pernah
membai'at seseorang di antara engkau semua, melainkan si Fulan dan
si Fulan itu saja." (Muttafaq 'alaih)
Nombor: 201
Sumber: riyadhus-shalihin
Bab 17: Kewajiban Mengikuti Hukum Allah Dan Apa-apa Yang
Diucapkan Oleh Orang Yang Diajak KeArah Itu Dan Yang Diperintah
Berbuat Kebaikan Atau Dilarang Berbuat Keburukan
Dari Abu Hurairah رضي الله عنهkatanya:
"Ketika ayat ini turun pada Rasulullah صلی
الله عليه وسلم
yaitu-yang artinya: Bagi Allah adalah apa-apa yang ada di dalam
langit dan apa yang ada di bumi. Jikalau engkau semua terangkan
apa-apa yang dalam hatimu alau jikalau engkau semua sembunyikan itu,
niscayalah Allah akan memperhitungkan semuanya," sampai akhir ayat.
Dikala itu, maka hal yang sedemikian tadi dirasa amat beratoleh
para sahabat Rasulullah صلی الله عليه وسلم
Mereka lalu mendatangi Rasulullah صلی الله
عليه وسلم
kemudian mereka berjongkok di atas lutut mereka lalu berkata: "Ya
Rasulullah, kita telah dipaksakan untuk melakukan amalan-amalan
yang kita semua juga kuat melaksanakannya, yaitu shalat, puasa,
jihad dan sedekah. Tetapi kini telah diturunkan kepada Tuan sebuah
ayat dan kita rasanya tidak kuat melaksanakannya.
Rasulullah صلی الله عليه وسلم
lalu bersabda: "Adakah engkau semua hendak mengatakan sebagaimana
yang dikatakan oleh dua golongan ahlul kitab-kaum Nasrani dan
Yahudi -yang hidup sebelummu semua ini, yaitu ucapan: "Kita
mendengar tetapi kita menyalahi." Tidak boleh sedemikian itu,
tetapi ucapkanlah: "Kita mendengar dan kita mentaati. Kita
memohonkan pengampunan padaMu,ya Tuhan kita, dan kepadaMulah
tempat kembali."
Setelah kaum - sahabat-sahabat Rasulullah صلی
الله عليه وسلم
- membaca itu, lagi pula lidah-lidah mereka telah tunduk - tidak
bisa bercakap sesuatu, lalu Allah Ta'ala menurunkan lagi sesudah
itu ayat - yang artinya:
"Rasul itu mempercayai apa yang diturunkan kepadanya dari
Tuhannya, begitu pula orang-orang yang beriman. Semuanya percaya
kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab- kitabNya, dan
rasul-rasulNya. Mereka berkata: "Kita tidak membeda-bedakan
seorangpun di antara rasul-rasul Allah itu." Mereka berkata lagi:
"Kita mendengar dan kita mentaati. Kita memohonkan pengampunan
daripadaMu, ya Tuhan kita dan kepadaMulah tempat kembali."
Selanjutnya setelah mereka telah melaksanakan sebagaimana isi ayat
di atas itu, lalu Allah 'Azzawajalla menurunkan lagi ayat - yang
artinya:
"Allah tidak melaksanakan kewajiban kepada seseorang, hanyalah
sekedar kekuatannya belaka, bermanfaat untuknya apa-apa yang ia
lakukan dan berbahaya pula atasnya apa-apa yang ia lakukan. Ya
Tuhan kita, janganlah Engkau menghukum kita atas sesuatu yang kita
lakukan karena kelupaan atau kekhilafan - yang tidak disengaja."
Beliau صلی الله عليه وسلم
bersabda: "Benar - kita telah melaksanakan."
"Ya Tuhan kita, janganlah Engkau pikulkan kepada kita beban yang
berat, sebagaimana yang telah Engkau pikulkan kepada orang-orang
yang terdahulu sebelum kita."
Beliau bersabda: "Benar."
"Ya Tuhan kita, janganlah Engkau pikulkan kepada kita sesuatu yang
kita tidak kuat melaksanakannya."
Beliau bersabda: "Benar."
"Dan berilah maaf dan pengampunan, belas kasihanlah kita. Engkau
pelindung kita, maka tolonglah kita terhadap kaum kafirin itu."
Beliau bersabda: "Benar." (Ayat di atas dari surat al-Baqarah
286). (Riwayat Muslim)
Nombor: 168
Sumber: riyadhus-shalihin
No comments:
Post a Comment